This article has been translated from English to Indonesian.

Partner Center

Ada satu cara lain untuk memasukkan pivot point ke dalam strategi trading forex Anda, yaitu menggunakannya untuk mengukur sentimen pasar.

Artinya, Anda bisa mengetahui apakah trader cenderung membeli atau menjual pasangan mata uang.

Yang perlu Anda lakukan adalah mengawasi titik pivot. Anda bisa memperlakukannya seperti garis 50 yard di lapangan sepak bola Amerika.

Bergantung pada sisi mana bola (dalam hal ini, harga) berada, Anda dapat mengetahui apakah pembeli atau penjual berada di atas angin.

Jika harga menembus titik pivot ke atas, ini adalah tanda bahwa trader sedang bullish pada pasangan mata uang tersebut dan Anda harus mulai membeli pasangan mata uang tersebut seperti membeli donat Krispy Kreme.

Berikut adalah contoh apa yang terjadi ketika harga tetap berada di atas titik pivot.

Price opened and stayed above pivot point

Dalam contoh ini, kita melihat bahwa EUR/USD membuat celah dan dibuka di atas titik pivot.

Harga kemudian naik lebih tinggi dan lebih tinggi, menembus semua level resistance.

Sekarang, jika harga menembus titik pivot ke bawah, maka Anda harus mulai menjual pasangan mata uang tersebut seperti halnya saham Enron atau Theranos.

Harga yang berada di bawah titik pivot akan menandakan sentimen bearish dan bahwa penjual dapat berada di atas angin untuk sesi perdagangan.

Mari kita lihat grafik GBP/USD.

Price opened and stayed below the pivot point

Pada grafik di atas, kita melihat bahwa harga menguji titik pivot, yang bertahan sebagai level resistance. Hal berikutnya yang Anda tahu, pasangan ini terus bergerak lebih rendah dan lebih rendah.

Jika Anda mengambil petunjuk bahwa harga tetap berada di bawah titik pivot dan menjual pasangan mata uang ini, Anda akan mendapatkan keuntungan besar. GBP/USD turun hampir 300 pip!

Tentu saja, tidak selalu berjalan seperti ini.

Ada kalanya Anda berpikir bahwa trader forex sedang bearish pada suatu pasangan mata uang, hanya untuk melihat bahwa pasangan mata uang tersebut berbalik arah dan menembus ke atas!

Pivot points are of no help as buyers and sellers are undecided

Dalam contoh ini, jika Anda melihat harga menembus lebih rendah dari titik pivot dan menjual, Anda akan mengalami hari yang menyedihkan dan menyedihkan.

Kemudian, selama sesi Eropa, EUR/USD naik lebih tinggi, dan akhirnya menembus titik pivot. Terlebih lagi, pasangan mata uang ini tetap berada di atas titik pivot, menunjukkan bagaimana para pembeli bergerak.

Pelajarannya di sini?

Trader bisa berubah-ubah!

Perasaan trader forex terhadap suatu mata uang dapat berubah secara dramatis dari hari ke hari, bahkan dari sesi ke sesi.

Inilah sebabnya mengapa Anda tidak bisa begitu saja membeli saat harga di atas titik pivot atau menjual saat harga di bawahnya.

Sebaliknya, jika Anda memilih untuk menggunakan analisis pivot point dengan cara ini, Anda harus menggabungkannya dengan indikator lain untuk membantu Anda menentukan sentimen pasar secara keseluruhan.